Tradisi di Majalengka Apa Saja? Simak Ritual Budaya yang Masih Dipertahankan Masyarakat

tradisi di majalengka apa saja
Tradisi di Kabupaten Majalengka apa saja, salah satunya adalah mapag sri. Foto hanya ilustrasi. Foto: Pemdes Cangko - mimbarjumat.com
0 Komentar

MIMBARJUMAT.COM – Tradisi di Majalengka apa saja? Pertanyaan tersebut banyak diungkapkan oleh warga yang ingin berkunjung ke Kota Angin.

Selain mencari tempat dengan pemandangan indah untuk wisata, atraksi budaya hingga tradisi juga menjadi daya tarik lainnya.

Kabupaten Majalengka selain dengan pesona alamnya yang menawan, terdapat warisan adat istiadat yang masih di jalankan hingga saat ini.

Baca Juga:Wisata Kuningan yang Lagi Viral, Agrowisata Pakuwon Kuningan, Ramah Keluarga dan AnakDampak Konsumsi Gula Berlebihan dan Kekurangan Gula

Tradisi yang diturunkan dari leluhur kini masih menjadi sebuah tanggung jawab masyarakat untuk terus melestarikan sebagai wujud kepedulian akan nilai kebudayaan yang harus tetap ada.

Meskipun sudah zaman modern, tidak menjadikanya sebuah alasan untuk tidak melanjutkan warisan budaya dari orang terdahulu.

Di Kabupaten Majalengka mempunyai banyak tradisi, namun sekian berkembangnya zaman tradisi semakin memudar, akan tetapi ada setidaknya 4 tradisi yang masih di jalankan hingga sekarang guna menghormati warisan budaya.

Lalu tradisi apa saja yang masih di jalankan di kabupaten Majalengka? Jika anda penasaran simak terus artikel berikut untuk mengetahui informasi mengenai 4 tradisi Majalengka yang masih di lestarikan hingga sekarang:

1. Mapag Sri atau Munjungan

Mapag Sri atau Munjungan adalah sederhana tetapi dilaksanakan dengan meriah oleh para petani. Digelar saat menyambut musim panen tiba. Acara utamanya yaitu dilaksanakan mulai dari pagi hari.

Seluruh petani berkumpul di kantor desa kemudian semuanya berjalan secara serentak menuju area persawahan. setelah tiba di sawah, sesepuh desa akan melakukan pemotongan tanaman padi dan akan dilanjutkan oleh kepala desa.

Guna menambah kemerahan acara Mapag sri biasanya setelah acara utama akan disusul dengan acara-acara lainnya seperti hiburan hingga makan-makan satu kampung.

Baca Juga:UPDATE: Peringatan Dini Cuaca Jawa Barat 22 Oktober 2025, Masih Berpotensi Hujan LebatKDM ke Bank Indonesia Klarifikasi Soal Deposito, Begini Penjelasannya

Secara bahasa mapag sri mempunyai makna yaitu mapag berarti menjemput dan sri berarti padi. Secara umum makna dari Mapag sri adalah para petani memnjemput musim panen.

Acara ini bertujuan menunjukan bentuk syukur para petani kepada tuhan yang maha esa atas berkahnya terhadap tanah yang subur sehingga tumbuh padi-padi yang akan menjadi bahan pangan manusia. Dan harapan atau doa atas keberhasilan untuk musim panen kedepan.

0 Komentar