Disebutkan Sally, pihaknya menyadari persoalan tersebut yang menjadi polemik di masyarakat.
“Kami sangat memahami hal ini dimulai dari perdebatan pro dan kontra di media sosial. Memang, di Cirenon penggunaan nama lokal pada fasilitas publik ini hal yang baru,” sebutnya.
Sally menegaskan, terkait hal tersebut (Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi) sama sekali tidak ada perubahan nama.
Baca Juga:Judul: 5 Rekomendasi Wisata Alam Yang Paling Hits di Majalengka 2025Pesona Kebun Teh Cipasung, Wisata Alam Hits di Kaki Gunung Cakrabuana
“Bagi masyarakat yang khawatir akan perubahan nama, kami pastikan dan jelaskan tidak ada perubahan baik nama maupun gedung cagar budaya. Nama Stasiun Cirebon tidak kami rubah. Hanya ditambah jadi Stasiun Cirebon BT Batik Trusmi. Jadi, nama Stasiun Cirebon masih tetap ada,” tegasnya.
Sally berharap, BT Batik Trusmi bisa setara dengan brand-brand nasional.
“Kami mohon kepada yang terhormat Dirut PT KAI, kementerian terkait, dan anggota DPRD Kota Cirebon, kami mohon dengan sangat kami brand lokal hanya ingin bermimpi besar agar batik Trusmi bisa setara dengan brand-brand nasional. Agar wisata Cirebon tidak stagnan agar ekonomi kerakyatan terus terus bergerak. Jadi kami tolong jangan matikan mimpi kami ini,” ucapnya.
Di tempat terpisah, Umar S Klau Anggota DPRD Kota Cirebon mengatakan, kerjasama Naming Rights PT KAI Daop III Cirebon dan BT Batik Trusmi batal.