Pasca-kemerdekaan, stasiun-stasiun ini menjadi simbol pembangunan nasional, dengan elektrifikasi jalur yang dimulai pada 2010-an.
Kini, di era digital, KAI sedang mengimplementasikan sistem tiket online dan aplikasi KAI Access yang memudahkan pembelian tiket dari ponsel.
Revitalisasi yang diumumkan baru-baru ini mencakup penambahan fasilitas ramah disabilitas, Wi-Fi gratis, dan bahkan kafe kecil yang menjajakan makanan khas Garut.
Baca Juga:Menjelajahi Rasa Khas Garut: Dodol dan Burayot yang Menggoda SeleraRekomendasi Villa di Garut, Tempat Ideal untuk Liburan Keluarga Tahun 2025
Peran stasiun di Garut semakin krusial di tengah pertumbuhan ekonomi daerah. Garut, dengan potensi wisata alam seperti Situ Cangkuang dan Kampung Dodol Sukaregang, mengandalkan kereta api untuk mendatangkan 40% wisatawan dari luar Jawa Barat.
Namun, tantangan masih ada, seperti kemacetan di akses jalan menuju stasiun dan keterbatasan jadwal kereta malam hari. Pemerintah Kabupaten Garut merespons dengan program “Garut Kereta Api” yang mengintegrasikan stasiun dengan shuttle bus gratis ke destinasi wisata.
Selain itu, ada rencana pembangunan stasiun baru di pinggiran kota untuk mendukung proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan berdampak positif pada Garut.
Bagi traveler, stasiun di Garut menawarkan pengalaman autentik. Bayangkan turun dari kereta di Stasiun Garut saat senja, di mana aroma teh hijau dari perkebunan terdekat menyambut Anda, atau menunggu kereta di Cibatu sambil menikmati pemandangan sawah hijau.
Dengan revitalisasi ini, stasiun-stasiun tersebut diharapkan menjadi lebih dari sekadar titik transit—mereka akan menjadi jembatan yang menghubungkan wisatawan dengan keindahan Garut yang tersembunyi.
Jika Anda berencana berkunjung, pesan tiket sekarang juga, karena Garut siap menyambut dengan kereta yang nyaman dan cerita yang tak terlupakan.