MIMBARJUMAT.COM – Gemini AI lewat fitur Nano Banana atau Gemini 2.5 Flash Image kini mencuri perhatian para fotografer dan pengguna media sosial.
Teknologi ini diklaim mampu menghadirkan hasil edit foto ala studio hanya dengan prompt atau perintah teks sederhana.
Melalui aplikasi Gemini, siapa pun bisa mengganti latar, menyesuaikan busana, hingga menambahkan properti visual secara instan.
Baca Juga:Rasa Pindang Gombyang Manyung : Mengenal Sajian Andalan IndramayuGoyang Lidah! Pindang Gombyang Indramayu Kuliner dari Pesisir Utara
Proses yang biasanya membutuhkan perangkat lunak profesional kini dapat dilakukan dengan langkah lebih praktis.
Pengguna terbanyak datang dari kalangan awam serta pecinta fotografi yang ingin memperindah unggahan media sosial atau portofolio.
Di sisi lain, studio foto berskala kecil juga mulai mengandalkan teknologi ini untuk menghemat tenaga dan biaya.
Fitur Nano Banana resmi tersedia pada Agustus 2025 dan langsung mencatat lonjakan pemakaian.
Laporan awal menyebutkan ratusan juta foto telah diproses hanya dalam hitungan minggu setelah diluncurkan.
Fenomena ini paling ramai terlihat di platform seperti Instagram, X, dan TikTok dengan berbagai konten kreatif.
Mulai dari efek sinematik, figurine 3D, hingga penggabungan beberapa gambar menjadi satu karya visual kini jadi tren viral.
Dibandingkan software edit tradisional, Gemini AI menawarkan kemudahan sekaligus kecepatan.
Baca Juga:Menikmati Keindahan Wisata Pantai di Indramayu, Banyak yang Belum TauLiburan di Majalengka: Rekomendasi Tempat Wisata Alam Favorit
Selain itu, sistemnya tetap berupaya mempertahankan identitas objek sembari menambahkan watermark sintetis pada konten berbasis AI.
Alasan utama Gemini begitu diminati adalah kemampuannya menyederhanakan proses rumit menjadi lebih ringan.
Kreativitas pengguna dapat tersalurkan dengan cepat, menghasilkan visual yang menawan meski tanpa studio profesional.
Bagi industri fotografi, terutama pelaku usaha kecil, kehadiran teknologi ini cukup membantu.
Waktu pengerjaan bisa dipangkas dan biaya produksi berkurang, meski kualitas akhir tetap sangat dipengaruhi oleh keterampilan menyusun prompt.
Namun klaim bahwa hasilnya setara dengan kualitas foto studio besar masih perlu ditinjau lebih dalam.
Beberapa pengguna melaporkan detail wajah kadang kurang konsisten sehingga belum sepenuhnya sebanding dengan hasil edit manual.
Selain itu, data mengenai jumlah pemakaian, volume foto yang sudah diedit, serta efektivitas watermark sintetis memang diungkap oleh pihak resmi Gemini dan media internasional.
Akan tetapi, informasi tersebut belum diperkuat oleh riset akademis sehingga masih memerlukan verifikasi independen.