KHUTBAH MAULID 2023: Keistimewaan Rasulullah SAW dan Umatnya

Ilustrasi: Khutbah Maulid 2023
Ilustrasi: Khutbah Maulid 2023./Foto: Pixabay.com
0 Komentar

Hal ini tentu sangat memberatkan dan menimbulkan kesulitan yang luar biasa bagi mereka. Akan tetapi penting untuk ditegaskan bahwa Allah tidak akan mewajibkan sesuatu yang tidak mampu mereka lakukan. Berbeda dengan syariat Nabi Muhammad SAW. Setiap tempat di mana pun kita berada di muka bumi ini asalkan tempat itu suci, dapat kita lakukan shalat di atasnya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Pada syariat nabi-nabi terdahulu, seseorang yang ingin berwudhu lalu tidak menemukan air, maka shalatnya ditunda sampai ada air. Tidak ada syariat tayammum sebagai ganti dari wudhu seperti dalam syariat Nabi Muhammad.

Pada sebagian syariat terdahulu, jika seseorang melakukan maksiat di malam hari, maka maksiat yang ia lakukan itu tertulis di pintu rumahnya pada siang harinya. Berbeda dengan kita sebagai umat Nabi Muhammad.

Siapa pun di antara kita yang berbuat maksiat, maka tidak akan ada tanda khusus pada dirinya atau rumahnya setelah kita berbuat maksiat. Sebagian umat terdahulu, kadar zakat mal yang wajib mereka bayar adalah 25% dari harta yang mereka miliki.

Sedangkan dalam syariat Nabi Muhammad, kadar zakat yang diwajibkan kepada kita dari emas dan perak hanyalah 2,5% Puasa dalam syariat kita, waktunya dimulai dari terbitnya fajar sampai dengan terbenamnya matahari.

Ini sangat ringan dibanding syariat puasa pada sebagian umat terdahulu yang berlangsung selama sehari semalam penuh tanpa makan dan minum. Sedangkan mengenai sholat, kita hanya diwajibkan melakukan lima waktu dalam sehari semalam, namun masing-masing berpahala sepuluh. Pahala yang kita dapatkan dari lima shalat itu adalah lima puluh.

Subhanallah! Allah tidak hanya menurunkan syariat yang ringan dan mudah kepada umat ini. Lebih dari itu, Allah juga mengaruniakan pahala yang berlimpah kepada kita, umat Muhammad.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Keistimewaan Kedua, Nabi Muhammad lah orang yang pertama kali mengetuk pintu surga. Malaikat mengatakan:

بك أُمِرْتُ لَا أَفْتَحُ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membuka pintu ini kepada siapa pun sebelum engkau” (HR Muslim)

Dan umat Muhammad SAW adalah umat pertama yang masuk ke dalam surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

0 Komentar