KHUTBAH JUMAT OKTOBER 2023: Islam yang Menentramkan Penuh Kedamaian

Foto Ilustrasi. Khutbah Jumat Oktober 2023/Masjid Al Aqsa/Pixabay
Foto Ilustrasi. Khutbah Jumat Oktober 2023/Masjid Al Aqsa/Pixabay
0 Komentar

Ma’asyiral jamaati fii shalatil Jum’ah rahimakumullah.

Islam adalah jalan damai, Ajaran Ilahiah yang bermuara padak edamaian. Sejalan dengan prinsip ini, Islam sangat mendorong kita untuk berjiwa pemaaf, karena maaf sangat dekat dengan ketaqwaan seperti diisyaratkan oleh al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 237:

… وأن تَعْفُوا أَقرَبُ لِلتَّقْوَى.

Jiwa pemaaf, kepasrahan yang tulus merupakan sumber kedamaian, dan ia merupakan salah satu rumpun rangkuman ajaran dasar Islam.

Dengan semangat ajaran seperti apa yang telah dipaparkan di atas, kualitas iman dalam kehidupan seorang muslim harus diukur dari kualitas dan kuantitas ketentraman dan kedamaian yang dirasakan semua orang yang hidup bertetangga, bersinggungan, atau berinteraksi dengannya. Bukanlah seorang muslim yang baik jika kehidupan pribadi atau sosialnya menjadi sumber malapetaka dan keresahan orang lain.

Baca Juga:KHUTBAH MAULID 2023: Keistimewaan Rasulullah SAW dan Umatnya

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallama pernah mengingatkan kita, sebagaimana yang direkam oleh Abullah bin Amr bin al Ash:

الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ مُتَّفَقٌ

عَلَيْهِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بن عمرو ابْن الْعَاصِ

Artinya: “Seorang muslim (yang baik) adalah individu yang orang muslim lainnya merasa nyaman, tentram dan damai dari ucapan dan perilakunya”.

Begitu indah Islam meletakkan dasar kehidupan bermasyarakat. Begitu jeli dan antisipatif Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama menuntun kita untuk terciptanya ketenteraman dan kedamaian hidup.

Prinsip seperti digariskan oleh hadits di atas harus kita renungkan ketika ideologi dan semangat keakuan, egoisme sektarian begitu didengungkan, yaitu semangat ideologi kehidupan modern yang rentan terhadap pertentangan. Saat ini Islam sebagai agama yang damai cenderung dilupakan, minimal terpinggirkan dari pusat kesadaran keagamaan.

Ma’asyiral jamaati fii shalatil Jum’ah rahimakumullah.

Islam sebagai agama yang hadir dengan prinsip kasih-sayang (mahabbah), kebersamaan (ijtima’iyyah), persamaan (musawah), keadilan (adalah), dan persaudaraan (ukhuwah), di tengah budaya kekerasan dan permusuhan di komunitas Arab Jahiliyah.

Islam jalan keselamatan, kedamaian dan ketentraman. Semangat kasih-sayang dapat melebur dan meredam kebencian dan permusuhan. Karena tarikan semangat ini, sahabat yang tadi datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama untuk menuntut balas atas pembunuhan orang tuanya kemudian mengurungkan niatnya.

Dalam bingkai semangat kebersamaan, Islam meletakkan prinsip lain, yaitu setiap hak hukum dalam Islam harus mengedepankan dimensi kebersamaan. Pilihan hak- hak secara moral tidak boleh mengancam ikatan kebersamaan.

0 Komentar