KHUTBAH JUMAT OKTOBER 2023: Islam yang Menentramkan Penuh Kedamaian

Foto Ilustrasi. Khutbah Jumat Oktober 2023/Masjid Al Aqsa/Pixabay
Foto Ilustrasi. Khutbah Jumat Oktober 2023/Masjid Al Aqsa/Pixabay
0 Komentar

MIMBAR JUMAT – Berikut naskah Khutbah Jumat yang ditulis DR. KH. Abdul Halim Sholeh, MM, anggota Komisi Fatwa MUI dan Ketua Umum Yayasan Pesantren Jauharul Wathan Jakarta dengan judul: Islam yang Menentramkan Penuh Kedamaian.

Untuk diketahui, Islam hadir sebagai agama yang membawa pesan rahmat bagi seluruh alam termasuk umat manusia, Rahmatan Lil Alamin. Karenanya Islam bukan agama ritual semata, melainkan sebagai penyelamat bagi umat manusia yang mengamalkan tata nilainya.

Tata nilai Islam begitu detail. Bahkan perkara lisan disinggung dalam Islam. Hal itu termaktub dalam Hadis Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW bersabda:

سلامة الإنسان في حفظ اللسان

“Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.”(H.R. al-Bukhari).

Baca Juga:KHUTBAH MAULID 2023: Keistimewaan Rasulullah SAW dan Umatnya

Betapa Islam membawa pesan menentramkan penuh kedamaian jika dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari bagi umatnya.

Untuk lebih detailnya, simak naskah Khutbah Jumat dengan judul: Islam yang Menentramkan Penuh Kedamaian berikut ini.

MOHON TIDAK DIBACA KETIKA KHUTBAH BERLANGSUNG

Khutbah Pertama (1)

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيْئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَلَا شَبِيْةَ وَلَا مِثْلَ وَلَا يَدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ َ وَلَا جُنَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيْمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدَهُ وَرَسُوْلَهُ، وَصَفِيَّهُ وَحَبِيْبَهُ. أَللهم صَلِّ وَسَلّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ والاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاعِبَادَ اللهِ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ وَقَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْحَكِيمِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ : هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَّعَ إِيمَانِهِمْ ۖ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ

وَالْأَرْضِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا وَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : المُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Ma’asyiral jamaati fii shalatil Jum’ah rahimakumullah.

Kehadiran Islam bagi umat manusia adalah untuk menciptakan ketentraman dan kedamaian dunia. Kata Islam dalam ungkapan al- Qur’an memberi makna yang beragam. Paling tidak ada dua makna yang fundamental dari kata Islam. Pertama, kata Islam sebagai sebutan agama yang dibawa oleh baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Pada surat Ali Imran ayat 19 dijelaskan bahwa :

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ .

Artinya: “Sesungguhnya agama yang dirihai oleh Allah adalah Islam”.

Kedua, kata Islam sebagai agama yang mengajarkan sikap kepasrahan, keberserahan diri kepada Allah, yang bersumber dari sikap dan jiwa ketaatan yang tulus dan total sebagai refleksi dari jiwa spiritual yang hanya menghambakan diri kepada Iyyaka na’budu waiyyaka nasta’iin Allah. Dalam surat Ali Imran ayat 83 Allah berfirman:

نِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَن فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْض أفغير دين ! Artinya:

“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan”.

طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ )

Ma’asyiral jamaati fii shalatil Jum’ah rahimakumullah.

Kualitas kepasrahan seorang muslim yang bersumber dari makna Islam di atas harus menjelma dalam realitas kehidupannya. Kualitas kepasrahan tersebut harus diukur dari kenyataan sejauh mana kehidupan seorang muslim mampu memberikan ketentraman dan kedamaian bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia.

0 Komentar