KHUTBAH JUMAT MAULID 1445 H: 4 Sifat Teladan Mulia Rasulullah SAW

MIMBAR JUMAT – Berikut kami sajikan naskah Khutbah Jumat Maulid 1445 H berjudul: 4 Sifat Teladan Mulia Rasulullah SAW. Naskah khutbah ini bisa dijadikan referensi khotib.

Seperti yang kita ketahui bersama, Rasulullah SAW merupakan manusia pilihan yang luar biasa. Manusia teladan yang paling ideal untuk dijadikan contoh hidup di dunia.

Nabi Muhammad SAW adalah nabi ulul azmi yang diberikan wahyu oleh Allah.

Di katakan Syekh Mutawalli asy-Sya’rawi dalam kitab Tafsir wa Khawathir juz I, hal.593: Ketika semua umat manusia dikumpulkan di alam mahsyar, saat itu terik matahari begitu panas, api neraka berkobar, hisab amal kebaikan dan keburukan tak kunjung selesai, Rasulullah SAW justru bersujud kepada Allah SWT dan berdoa, “Allahumma ummati, ummati, ummati-Ya Allah, umatku, umatku, umatku,” sambil menangis.

Allah berfirman kepada Jibril AS:

فقل: إِنَّا سَأَرَضِيكَ فِي أُمَّتِكَ وَلَا نَسُواك

“Maka katakanlah, ‘Sungguh, Kami (Allah) akan membuatmu ridha dalam masalah umatmu,dan Kami tidak akan menyakitimu.”

Di tengah ketidakpastian umat manusia akan nasibnya masing-masing di hari perhitungan, justru Nabi Muhammad SAW tidak memikirkan dirinya sendiri. Ia masih memikirkan umatnya. Di sinilah letak istimewanya seorang manusia putra Abdullah diutus sebagai Rasulullah akhir zaman.

Berikut naskah lengkap Khutbah Jumat Maulid 1445 H dengan judul: 4 Sifat Teladan Mulia Rasulullah SAW.

MOHON TIDAK DIBACA KETIKA KHUTBAH BERLANGSUNG

Khutbah Pertama (1)

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي وَفُقَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِفَضْلِهِ وَكَرَمِهِ، وَخَذَلَ مَنْ شَاءَ مِنْ خَلْقِهِ بِمَشِيئَتِهِ وَعَدْلِهِ. وَأشْهَدُ أنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَلَا شَبِيةَ وَلَا مِثْلَ وَلَا يَدَّ لَهُ، وَلَا حَدَّ وَلَا جُنَّةَ وَلَا أَعْضَاءَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيْدَنَا وَحَبِيْبَنَا وَعَظِيمَنَا وَقَائِدَنَا وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدًا عَبْدَهُ وَرَسُوْلَهُ، وَصَفِيَّهُ وَحَبِيبَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ والاهُ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاعِبَادَ اللهِ اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ وَقَالَ الله تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْحَكِيمِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ : هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَّعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Marilah dalam kesempatan yang berbahagia ini, pada hari yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, serta bulan maulid yang penuh keberkahan ini, senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan semampu kita.

Karena hanya dengan takwalah kita semua berhak mendapatkan kebahagiaan hakiki dan kesuksesan abadi di dunia ini sampai kelak di akhirat nanti.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Teladan yang paling ideal untuk dijadikan contoh hidup di dunia, manusia yang paling layak menjadi idola seluruh umat, tidak lain tidak bukan adalah Nabi Muhammad saw, Rasul Allah, utusan Allah terakhir, pamungkas para nabi yang semua sifat-sifatnya sangatlah mulia.

Bahkan Allah Taala pun bersholawat atas Rasulullah, memuji kemuliaannya, mengabadikan keluhuran akhlaknya dalam al-Qur’an, dan menjadikan perilakunya sebagai contoh keteladanan bagi seluruh alam.

Oleh karena itu, pada momentum pelaksanaan sholat Jumat ini, mari kita renungkan segala sifat mulia Rasulullah untuk kita teladani, kita contoh, kita tiru bersama, khususnya bertepatan dengan bulan Rabiul Awal yang diyakini sebagai bulan kelahiran Rasulullah.

Dengan harapan, semoga kita bisa menjadi umat yang dibanggakan, dirindukan oleh Rasulullah, sehingga bisa berada di bawah naungan syafaatnya kelak di hari kiamat.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Allah Taala berfirman dalam QS At-Taubah ayat 128:,

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمُ

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. At-Taubah [9]: 128)

Dari ayat tersebut, Allah Taala memperkenalkan dan menerangkan kedudukan Rasulullah. Telah datang Rasul, utusan yang berasal dari manusia, bukan dari makhluk lain. Utusan Allah dari golongan manusia menunjukkan bahwa Rasulullah bukanlah manusia sembarangan, bukan insan biasa.

Beliau adalah manusia pilihan yang luar biasa. Lantas pertanyaannya, lalu apa luar biasanya, dimana letak kemuliaan dan keistimewaan yang dimiliki oleh Rasulullah SAW? Pertanyaan ini terjawab dalam beberapa kalimat selanjutnya yang menerangkan tentang karakter mulia, sifat keteladanan pada diri Rasulullah yang harus kita contoh dan teladani.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Setidaknya 4 sifat dan karakter mulia nan agung dalam diri Rasulullah yang tergambar pada ayat tersebut, yaitu; (1) Azizun; (2) Harishun; (3) Raufun; dan (4) Rahimun.

(1) Pertama,azizun ‘alaihi ma’anittum
(berat terasa olehnya penderitaanmu).

Maksud dari azizun ‘alaihi ma’anittum yang memiliki arti berat terasa olehnya adalah bahwa semua kesengsaraan, kesusahan, kesedihan, dan hal-hal pahit lain yang dirasakan umat Islam juga dirasakan oleh Rasulullah.

Rasulullah merasakan semua itu sebelum dirasakan oleh umatnya, bahkan semua waktu yang Rasulullah miliki hanya digunakan untuk memikirkan umatnya.

Karena sepanjang hayatnya, terutama yang dipikirkan oleh Rasulullah adalah umatnya. Rasulullah sama sekali tidak menginginkan umatnya menderita di hari kemudian.

Tidak hanya di dunia,Rasulullah juga selalu disibukkan dengan urusan-urusan umatnya ketika di akhirat.

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syekh Mutawalli asy-Sya’rawi dalam kitab Tafsir wa Khawathir juz I, hal.593 :
Ketika semua umat manusia dikumpulkan di mahsyar (tempat berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kubur). Saat itu, terik matahari begitu panas, api neraka berkobar, hisab amal kebaikan dan keburukan tak kunjung selesai.

Di saat yang bersamaan, semua manusia dalam keadaan yang sangat bingung. Satu per satu manusia meminta pertolongan kepada para nabi. Namun mereka enggan untuk memberikan pertolongan, mereka justru sibuk dengan urusan nasibnya sendiri.

Akan tetapi, hal itu tidak dengan Rasulullah SAW. di tengah panasnya matahari dan kobaran api neraka yang terus membesar, Rasulullah justru bersujud kepada Allah dengan berkata “Allahumma ummati, ummati,ummati-Ya Allah,umatku,umatku,umatku” sambil menangis.

Melihat Rasulullah menangis dalam keadaan bersujud, Allah berfirman kepada Malaikat Jibril,“Pergilah kepada Muhammad, kemudian tanyakan, apa penyebab ia menangis.”

Seketika itu malaikat Jibril langsung pergi untuk mendatangi dan menanyakan alasan Rasululah di balik keinginan dalam sujud dan tangisannya.

Rasululah menjawab, “Allah lebih tahu penyebab semua ini.” Mendengar jawaban Rasulullah, Jibril langsung menuju Allah untuk menyampaikan jawabannya.

Setelah disampaikan, Allah berfirman kepada Jibril AS:

فقل: إِنَّا سَأَرَضِيكَ فِي أُمَّتِكَ وَلَا نَسُواك

“Maka katakanlah, ‘Sungguh, Kami (Allah) akan membuatmu ridha dalam masalah umatmu,dan Kami tidak akan menyakitimu.”

Itulah syafaatul udhma, syafaat terbesar, doa yang disimpan oleh Rasulullah bagi seluruh umat manusia kelak di padang mahsyar.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

(2) Sifat mulia kedua,harishun ‘alaikum (sangat menginginkan keimanan,keselamatan bagimu).

Ini adalah satu sifat mulia dalam diri Rasulullah, merupakan ungkapan cinta, kasih sayang sekaligus harapan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.

Yakni terdapat keinginan yang
sangat besar agar semua umat manusia berada dalam keimanan dan cahaya hidayah, serta jauh dari semua bentuk kemusyrikan. Harapan Rasulullah yang sangat tinggi dalam mengajak
manusia untuk memeluk ajaran Islam sangat tampak dari berbagai perjalanan dakwah yang beliau lewati. Misalnya, ketika rintangan datang silih berganti, permusuhan, fitnah yang bertebaran, serangan dan ancaman yang selalu berdatangan, tidak lantas memengaruhi semangat Rasulullah dalam berdakwah.

Rasulullah tetap istiqamah, tetap kontinu menapaki jalan dakwah, melakukan upaya untuk menunjukkan Islam sebagai jalan yang benar kepada semua umat manusia. Maka selayaknya lah, kita pun punya harapan akan keselamatan dan kesejahteraan bagi sesama dimanapun dan kapanpun kita berada.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

(3-4) Sifat mulia ketiga dan keempat,
bil mu’minina raufur rahim (amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin).

Rasulullah memiliki rasa kasih sayang teramat mendalam pada kaum beriman. Rasululah merupakan sosok yang sangat penyantun, penuh kasih, dan penuh sayang.

Imam al-Baghawi dalam tafsirnya, Ma’alimut Tanzil mengutip salah satu pendapat ulama bahwa kasih sayang dan sikap santun Rasulullah tidak hanya kepada umat Islam yang taat saja, namun juga kepada mereka yang sering berdosa dengan banyak melakukan maksiat.
Imam al-Baghawi mengatakan:

قيل رَؤُوفٌ بِالْمُطِبْعِينَ رَحِهُمْ بِالْمُنِينَ

“Dikatakan (bahwa Rasulullah) penyantun kepada orang-orang yang taat, dan penyayang kepada orang-orang yang berdosa.”

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Wal hasil, Itulah empat sifat mulia Rasulullah yang harus kita teladani bersama yang tergambar dalam surat At-Taubah ayat 128 yakni azizun ‘alaih ma’anittum (berat terasa olehnya penderitaanmu), harishun ‘alaikum (sangat menginginkan keimanan dan
keselamatan bagimu), bil mu’minina raufur rahim (amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin).

Empat sifat mulia yakni akhlak mulia, cinta, dan kasih sayang, yang kemudian menopang keberhasilan dakwah Rasulullah dengan mengedepankan akhlakul karimah, karena tersimpan harapan besar Rasulullah kepada umatnya.

Rasulullah merupakan referensi yang sempurna bagi umatnya, Rasulullah merupakan contoh yang mulia bagi mereka yang hendak memperbaiki dirinya.

Oleh karena itu, mari kita mulai berbenah diri untuk berubah menjadi orang-orang yang lebih
baik dan lebih mulia dengan cara meneladani empat sifat mulia Rasulullah, yakni ber-akhlak
mulia, cinta, dan kasih sayang kepada setiap makhluk.

Semoga Allah membimbing kita dan
keluarga kita, serta sesama muslim untuk benar-benar mencintai Rasulullah, meniru sifat mulia Rasulullah, dengan harapan bisa menjadi washilah kita untuk diakui sebagai umat Rasulullah dan Rasulullah pun berkenan memberikan syafaatnya kepada kita kelak di akhirat. Aamiin ya rabbal alamin.

بارك الله لي ولَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيم، ونفعني وإيَّاكُمْ بِمَافِيهِ مِن أيهِ وَذِكْرِ الحَكِيمِ وتَقَبَّلْ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُم
تِلاوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السميع العليم

Khutbah Kedua (2)

إنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللهم صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ، وَعَلَى إِخْوَانِهِ النَّبِيِّينَ وَالْمُرْسَلِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ، وَآلِ الْبَيْتِ الطَّاهِرِينَ، وَعَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِي، وَعَنِ الْأَئِمَّةِ الْمُهْتَدِينَ، أَبِي حَنِيفَةَ وَمَالِكٍ والشافعي وأحمدَ وَعَنِ الْأَوْلِيَاء وَالصَّالِحِينَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، أَوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ فَاتَقُوْهُ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلام على نبيهِ الكَرِيم فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ كَما صَلَّيْتَ عَلَى سَيّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهُمَّ

اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، أَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ غَيْرَ ضَالَّينَ وَلَا مُضِلَّيْنَ، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا وَآمِنْ رَّوْعَاتِنَا وَاكْفِنَا مَا أَهَمَّنَا وَقِنَا شَرَّ ما تَتَخوَّفُ، اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءِ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِندُنِيسِيَا خَاصَّة وَعَنْ سَائِرِ الْبُلْدَانِ عَامَّة إِنَّكَ عَلَى كلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّا مِنَ الْخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلَّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيمٌ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ, وَتُبْ عَلَينَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ, رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَأَدْخِلْنَا الجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَار يَا عَزِيزُ يَا غَفَّارُ يَارَبَّ الْعَالَمِينَ والْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرُكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدَّكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مَخْرَجًا مِنْ أَمُورِكُمْ ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Sumber naskah: YouTube Zam Channel

Leave a Comment