MIMBAR JUMAT – Berikut kami sajikan naskah Khutbah Jumat Maulid 1445 H dengan judul: 6 Bukti Mahabbah kepada Rasulullah SAW. Naskah khutbah ini bisa dijadikan referensi khotib.
Keutamaan memperingati dan hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW, di antaranya meningkatkan rasa cinta (mahabbah) kepada baginda Rasulullah serta meneladani ahlaknya.
Dengan kata lain, ungkapan mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW harus diaktualisasikan dalam bentuk keyakinan, sikap dan perbuatan.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab 56
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
Setiap muslim tentu mendambakan syafaat Nabi Muhammad SAW. Untuk itu kita sebagai umatnya banyak-banyaklah bersholawat kepadanya. Semoga kita semua diberi keselamatan dunia akhirat atas syafaatnya. Amin amin yaa Robbalalamin.
Berikut naskah lengkap khutbah Jumat Maulid 1445 H dengan judul: 6 Bukti Mahabbah Kepada Rasulullah SAW.
MOHON TIDAK DIBACA KETIKA KHUTBAH BERLANGSUNG
Khutbah Pertama (1)
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَمَرَ بِالصِّدْقِ فِي الْأَقْوَالِ وَالْأَفْعَالِ، وَأَثْنَى عَلَى الصَّادِقِينَ بِالْفَضلِ وَالْكَمَالِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إلا الله الكبير المتعال، وأشهد أن سيدنا محمدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَفضل من نطق وقَالَ اللَّهُمُ من وَسَلَّمْ وَبَارِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آله وأصحابه غير صخب وآل أمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُونَ أَوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. قَالَ الله تعالى في القران الكريم : فن إن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ ويَغْفِرُ لَكُمْ ذُنُونَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Marilah dalam kesempatan yang berbahagia ini, pada hari yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, serta bulan Maulid yang penuh keberkahan ini kita senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah Ta’ala.
Dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan semampu kita. Karena hanya dengan takwalah kita semua berhak mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan hakiki dan abadi di dunia ini sampai kelak di akhirat nanti.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Tidak ada seorang muslim pun yang tidak mencintai Nabi Muhammad SAW. Ketika ditanya, pasti semua umat Islam di seluruh dunia mengaku mencintai Nabi Muhammad SAW.
Meski mereka hidup ratusan bahkan ribuan tahun setelahnya, namun yang menjadi pertanyaan adalah, apakah mereka betul-betul mencintai Nabi Muhammad SAW? Adakah benar-benar mahabbah kepada Rasulullah? Atau hanya pengakuan tanpa bukti, sebatas pemanis lisan? Ataukah sekadarnya saja dan ikut-ikutan?
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Banyak sekali bukti mahabbah, kecintaan muslim kepada Nabi Muhammad SAW. Mengutip tulisan Hadratussyekh Hasyim Asy’ari dalam kitab An Nurul Mubin fi Mahabbati Sayyidil Mursalin hal 16-19, terdapat beberapa tanda mahabbah kepada Rasulullah. Jika seseorang telah memiliki tanda-tanda ini, berarti benarlah cintanya kepada Nabi SAW. Jika tidak, maka cintanya itu tidak benar dan dia hanya mengaku-ngaku saja.
Di antaranya:
Pertama (1)
فمنها الاقتدا به واستعمال سنته واتباع اقواله وأفعاله وامتثال أوامره واجتناب نواهيه والتأدب بادابه في
عمره ويسره ومنشطه ومكرهه
Melaksanakan sunnahnya, mengikuti sabda-sabdanya dan mencontoh perbuatan-perbuatannya, melaksanakan perintah-perintahnya, menjauhi larangan-larangannya, dan berakhlak dengan akhlaknya, baik dalam keadaan sulit atau mudah, baik dalam keadaan senang atau tidak senang.
Allah Taala berfirman:
قل إن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرُ لَكُمْ ذُنُونَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kedua (2)
ومن علامات محبته كثرة ذكره صلى الله عليه وسلم
Banyak menyebut namanya. Karena orang yang mencintai sesuatu/seseorang, dia akan banyak menyebutnya.
من أحب شيئا أكثر منذكره
Ini berarti tanda mencintai Rasulullah adalah banyak bersholawat kepadanya. Sholawat adalah ibadah yang istimewa. Sebab, Allah bersama malaikatnya senantiasa bersholawat kepada Rasulullah.
Allah memberikan contoh terlebih dulu, kemudian memerintahkan agar orang-orang yang beriman bersholawat kepada Nabi, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ahzab 56
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh
penghormatan kepadanya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Ketiga (3)
ومنها كثرة شوقه الى لقائه فان كل حبيب يحب إلى لقاء حبيبه
Di antara tanda mencintai Rasulullah adalah senantiasa merindukan bertemu dengannya. Karena orang yang mencintai pasti bahagia bertemu dengan sosok yang dicintai. Sebagai perindu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, umat Islam Indonesia layak berbangga. Karena di negeri ini umat Islam-nya sangat gemar bersholawat.
Sejak walimatul ursy, prosesi hamil 3 dan 7 bulanan, walimatut tasmiyah/aqiqah, anak khatam al-Qur’an, tasyakuran dan selamatan, semua ada prosesi pembacaan sholawat Nabi.
Bahkan saking populernya pembacaan sholawat Nabi, kitab-kitab maulid Nabi dalam bentuk maddah dan pujian kepada Nabi sampai sekarang banyak dibaca oleh masyarakat luas, mulai dari Maulid Al-Barzanji, Ad-Diba’i, Qasidah Burdah, Simthud Duror, hingga Ad-Dhiyaul Lami’. Semua digemari di negeri ini, di berbagai daerah di Nusantara.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Keempat (4)
ومن علامات حب النبي صلى الله عليه وسلم مع كثرة ذكره له صلى الله عليه وسلم تعظيمه وتوقيره عند
ذكره له واظهار الخشوع والتواضع عند سماع اسمه
Di antara tanda mencintai Rasulullah adalah sangat mengagungkannya dan menghormatinya saat menyebut namanya serta memperlihatkan kerendahan hati disertai kekhusyukan saat mendengar namanya.
Dengan kejernihan hati dan kerinduan yang memuncak kepada Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, para ulama menggubah berbagai redaksi sholawat yang variatif. Semua disusun sebagai bentuk kecintaan kepada Rasulullah sekaligus membina umat agar mencintai beliau shallallahu alaihi wasallam.
Setidaknya, kita berusaha mendawamkan sholawat dengan secara rutin membacanya setiap hari. Sebab, lidah yang terbiasa dipakal ghibah dan namimah seperti lidah kita hanya bisa dibasuh dengan istighfar dan sholawat.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kelima (5)
ومنها محبته لمن احب النبي صلى الله عليه وسلم ومن هو بنسبه او نشيته من اهل بيته وصحابته من
المهاجرين والانصار وعداوة من عاداهم وبغض من أبغضهم وسهم
Di antara tanda cinta kepada Rasulullah adalah mencintai orang yang mencintainya. Mencintai para ahlul baitnya, para sahabatnya dari kalangan Anshor dan Muhajirin, serta memusuhi orang yang memusuhi mereka dan membenci orang yang membenci dan mencela mereka. Karena orang yang mencintai sesuatu dia akan menyukai orang yang mencintai itu dan membenci orang yang membenci sesuatu itu.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Keenam (6)
ومنها أن يحب القرآن
Di antara tanda mencintai Rasulullah adalah mencintai Al-Qur’an. Mari kita berkaca diri, muhasabah nafsi. Seberapa sering kita membaca al-Qur’an dan kita bandingkan dengan membaca sosial media dan berbagai aplikasi di gadget kita mulai dari whattsapp, telegram, line, facebook, twitter, youtube, berbagai game, dan aplikasi lainnya. Kalau lebih sering membuka selain al Quran berarti iman kita perlu dicharge.
Karena seperti baterai handphone, kondisi iman kita naik turun. Bahkan lebih sering tidak stabil. Agar penuh dan stabil, kita perlu lebih sering menyapa mushaf. Lebih sering membuka lembaran al Quran, lisan kita lebih banyak melantunkan bacaan Quran.
Karena al Quran lah yang akan membela kita, menjadi syafaat bagi kita. Bukan whattsapp, telegram, line, facebook, twitter, youtube, berbagai game dan aplikasi lainnya. Dan juga sebab, al-Qur’an adalah satu-satunya mukjizat yang istimewa.
Para rasul terdahulu memiliki mukjizat yang tidak bisa ditiru umatnya. Nabi Ibrahim AS yang dibakar tapi tidak mempan, Nabi Musa AS yang bercakap-cakap dengan Allah dan membelah lautan, Nabi Isa AS yang menghidupkan orang mati, dan sebagainya. Semua tidak bisa ditiru umatnya masing-masing.
Tapi al-Qur’an memang istimewa, mukjizatnya masih bisa dirasakan manfaatnya oleh umat Muhammad hingga akhir zaman.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Walhasil, inti dari cinta kepada Rasulullah adalah mengikuti dan meneladani sunnah- sunnahnya, mengikuti perintahmya, memperbanyak membaca sholawat dan memperbanyak membaca al-Quran. Dengan kata lain, ungkapan rasa cinta kepada beliau harus diaktualisasikan dalam bentuk keyakinan, sikap dan perbuatan.
Pengakuan cinta kepada beliau haruslah disertai perbuatan yang mencerminkan kecintaan kepada beliau. Bila tidak, maka sama saja cinta kepada Nabi itu hanya sebuah pengakuan tanpa makna. Kalimat bohong tanpa guna, pemanis mulut yang tiada berharga.
Semoga Allah membimbing kita dan keluarga kita serta sesama muslim untuk benar-benar mencintai nabi, mahabbah kepada Rasulullah, yang bisa menjadi washilah kita untuk diakui sebagai umat Rasulullah dan Rasulullah pun berkenan memberikan syafaatnya. Aamiin ya rabbal alamin…
بَارَكَ الله لي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ العَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبْلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلَأُونَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السميع العليم
Khutbah Kedua (2)
إنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلَا مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللهم صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الصَّادِقِ الْوَعْدِ الْأَمِيْنِ، وَعَلَى إِخْوَانِهِ النَّبِيِّينَ وَالْمُرْسَلِينَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ، وَآلِ الْبَيْتِ الطَّاهِرِينَ، وَعَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِي، وَعَنِ الْأَئِمَّةِ الْمُهْتَدِينَ، أَبِي حَنِيفَةَ وَمَالِكٍ والشافعي وأحمدَ وَعَنِ الْأَوْلِيَاء وَالصَّالِحِينَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُونَ، أَوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ فَاتَقُوْهُ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلام على نبيهِ الكَرِيم فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ كَما صَلَّيْتَ عَلَى سَيّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، أَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ غَيْرَ ضَالَّينَ وَلَا مُضِلَّيْنَ، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا وَآمِنْ رَّوْعَاتِنَا وَاكْفِنَا مَا أَهَمَّنَا وَقِنَا شَرَّ ما تَتَخوَّفُ، اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءِ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِندُنِيسِيَا خَاصَّة وَعَنْ سَائِرِ الْبُلْدَانِ عَامَّة إِنَّكَ عَلَى كلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّا مِنَ الْخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلَّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيمٌ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ, وَتُبْ عَلَينَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ, رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَأَدْخِلْنَا الجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَار يَا عَزِيزُ يَا غَفَّارُ يَارَبَّ الْعَالَمِينَ والْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ عِبَادَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرُكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدَّكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَاتَّقُوْهُ يَجْعَلْ لَكُمْ مَخْرَجًا مِنْ أَمُورِكُمْ ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Sumber naskah: YouTube Zam Channel