MIMBARJUMAT.COM – Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, banyak pekerja dan perusahaan mencari cara agar produktivitas tetap terjaga sambil tetap bisa menikmati libur panjang. Salah satu solusi yang diterapkan pemerintah adalah kebijakan Work From Anywhere (WFA) pada 29-31 Desember 2025. Dengan aturan ini, pekerja dapat bekerja dari lokasi lain di luar kantor.
Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan secara resmi menerbitkan kebijakan WFA bagi pekerja dan perusahaan selama masa libur Nataru. Ketentuan ini dituangkan dalam Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/10/HK.04/XII/2025 tentang Pelaksanaan Kerja dari Lokasi Lain (WFA) bagi pekerja di perusahaan pada masa liburan tersebut.
Kebijakan WFA ini hadir speketebagai bentuk adaptasi dunia kerja terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat. Dengan adanya WFA, perusahaan tetap dapat menjalankan operasionalnya tanpa harus menuntut kehadiran fisik semua pekerja di kantor. Fleksibilitas ini memungkinkan pekerja mengatur waktu dan lokasi kerja sesuai kebutuhan mereka.
Penerapan WFA juga memberikan kesempatan bagi pekerja untuk menikmati momen libur panjang. Mereka bisa menghabiskan waktu bersama keluarga, melakukan perjalanan, atau sekadar beristirahat dengan lebih nyaman tanpa mengganggu tanggung jawab pekerjaan. Hal ini mendukung keseimbangan antara produktivitas dan kualitas hidup pekerja.
Selain manfaat bagi pekerja, kebijakan WFA juga berdampak positif bagi perusahaan. Dengan fleksibilitas lokasi kerja, risiko gangguan operasional akibat mobilitas tinggi masyarakat selama libur panjang dapat diminimalkan. Perusahaan tetap bisa menjaga kelancaran aktivitas usaha dan hubungan kerja yang harmonis dengan karyawan.
Kebijakan ini juga menjadi langkah adaptif di era kerja modern, di mana kebutuhan fleksibilitas dan mobilitas semakin tinggi. Penerapan WFA membantu menciptakan sistem kerja yang lebih efisien, sekaligus memudahkan koordinasi antara perusahaan dan pekerja meski tidak berada di kantor.
Secara keseluruhan, WFA 29-31 Desember 2025 menjadi solusi yang seimbang antara produktivitas kerja, kenyamanan pekerja, dan kelancaran mobilitas masyarakat. Dengan demikian, pekerja tetap bisa berkontribusi optimal bagi perusahaan tanpa mengorbankan waktu istirahat atau momen berharga bersama keluarga, menjadikan libur panjang tetap menyenangkan dan produktif.