7 Amalan Malam Pertama Rajab yang Dimulai Setelah Sholat Maghrib

amalan malam bulan rajab
Diambil dari buku Abu Ghozie as-Sundawie, Keagungan Bulan Rajab, Ibnu Hajar asy-Syafi\'i menyatakan: \"Tidak ada satu hadits shahih pun yang dapat dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak puasanya, tidak pula puasa khusus di hari tertentu, dan tidak pula sholat malam di malam yang khusus.\" (Tabyinul \'Ajab hal 11). Foto: detik.com - mimbarjumat.com
0 Komentar

MIMBARJUMAT.COM – Dalam kalender Hijriah, hari berganti saat matahari terbenam, atau waktu sholat Maghrib. Hari berikutnya resmi dimulai saat matahari menghilang di ufuk barat.

Untuk melakukan berbagai ibadah Islam, termasuk ibadah malam 1 Rajab, sangat penting untuk memahami waktu pergantian hari kalender Hijriah di atas.

Menurut kalender Hijriah Kementerian Agama, 1 Rajab 1447 H jatuh pada Minggu, 21 Desember 2025, jadi malam 1 Rajab dimulai pada Sabtu, 20 Desember 2025 setelah sholat Maghrib. Dengan kata lain, itu adalah malam 1 Rajab.

Amalan Malam 1 Rajab

Baca Juga:Biaya dan Persyaratan Perpanjangan SIM MatiRibuan Pemain Gagal Mendaftar di Roblox

Perlu diingat bahwa tidak ada amalan khusus yang dilakukan untuk Rajab. Yang disarankan hanyalah memperbanyak amal baik padanya.

Karena bulan ketujuh dalam kalender Hijriah adalah salah satu dari empat bulan haram (mulia), amal ibadah akan mendapatkan pahala yang lebih besar.

Diambil dari buku Abu Ghozie as-Sundawie, Keagungan Bulan Rajab, Ibnu Hajar asy-Syafi’i menyatakan:

“Tidak ada satu hadits shahih pun yang dapat dijadikan hujjah tentang keutamaan bulan Rajab, tidak puasanya, tidak pula puasa khusus di hari tertentu, dan tidak pula sholat malam di malam yang khusus.” (Tabyinul ‘Ajab hal 11)

Oleh karena itu, amalan apa yang dapat dilakukan pada malam 1 Rajab tanpa memerlukan keahlian khusus? Ini termasuk:

1. Membaca Doa Masuk RajabDilihat dari buku 165 Kebiasaan Nabi SAW yang ditulis Abduh Zulfidar Akaha, Nabi Muhammad SAW mengajarkan membaca sebuah doa tiap awal bulan tiba, bukan hanya Rajab. Doa itu dibaca saat melihat hilal (bulan baru) di langit malam, sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ الله

Arab Latin: Allāhu akbar. Allāhumma ahillahu ‘alainā bil-amni wal-īmāni was-salāmati wal-islām, wat-taufīqi limā yuḥibbu rabbunā wa yardhā, rabbunā wa rabbukallāh.

Baca Juga:HP Sharp Aquos R10 dan Sense 10 Resmi Tersedia di Indonesia: Ini adalah HarganyaPegunungan Al-Lawz di Arab Saudi Diselimuti Salju

Artinya: “Allah Maha Besar. Ya Allah, jadikanlah bulan ini menerangi kami dengan berkah dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta bimbingan untuk melakukan amal yang disukai dan diridhoi Tuhan kami. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR ad-Darimi no 1625, Ibnu Hibban no 2374, dan ath-Thabrani no 13330)

2. Membaca Sayyidul IstighfarH Ahmad Zacky El-Syafa dalam buku Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga menjelaskan bahwa Sayyidul Istighfar adalah bacaan penuh kemuliaan. Siapa yang membacanya pada waktu petang dengan penuh keyakinan, kemudian meninggal dunia sebelum pagi tiba, maka ia termasuk penduduk surga.

0 Komentar