Prediksi Kenaikan Harga HP 2026: Simak Beberapa Faktornya!

Prediksi harga HP
Ilustrasi masyarakat sedang membicarakan prediksi harga HP. Foto : Eraspace - mimbarjumat.com
0 Komentar

MIMBARJUMAT.COM – Para pencinta teknologi mulai merasa khawatir dengan kabar mengenai kemungkinan kenaikan harga telepon genggam pada tahun 2026. Berdasarkan analisis dari lembaga riset pasar internasional semacam Counterpoint Research dan IDC, harga ponsel pintar rata-rata diperkirakan akan meningkat sebesar 5 hingga 15 persen pada tahun depan.

Di Tanah Air, efek kenaikan ini kemungkinan akan lebih signifikan karena tingginya ketergantungan terhadap impor dan nilai tukar mata uang rupiah yang tidak stabil. Lantas, apa saja penyebabnya? Temukan pembahasannya secara mendalam dalam tulisan ini.

Pemicu-Pemicu Kenaikan HargaInflasi yang terjadi di berbagai negara serta ketegangan politik global menjadi faktor pendorong utama. Sebuah laporan dari Canalys menyebutkan bahwa biaya pembuatan chip semikonduktor mengalami peningkatan tajam akibat terbatasnya pasokan dari Taiwan dan Korea Selatan.

Baca Juga:Belanja Online Heboh! Siap-siap Sambut Promo Akhir Tahun Shopee 2025Murah Meriah! Cek Promo Tokopedia Desember 2025

Kondisi tersebut diperburuk oleh melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Dengan kurs yang telah mencapai Rp16.000 per USD, produk seperti iPhone 16 dan Samsung Galaxy S25 terasa semakin mahal. Bank Indonesia memperkirakan nilai rupiah berpotensi menyentuh angka Rp17.000 pada tahun 2026 apabila harga minyak dunia meningkat. Mengingat sekitar 90 persen komponen ponsel diimpor dari Tiongkok, harga jual di dalam negeri pun ikut terdorong naik.

Potensi Kebijakan Tarif dan Pengaruh Kepemimpinan ASKembalinya Donald Trump sebagai pemimpin Amerika Serikat berpotensi memicu pertikaian dagang baru. Trump mengancam akan memberlakukan tarif impor sebesar 60 persen untuk produk asal Tiongkok, termasuk komponen telepon genggam. Perusahaan seperti Apple, Samsung, dan Xiaomi yang memproduksi perangkatnya di pabrik Foxconn Tiongkok kemungkinan akan merasakan dampaknya.

Sementara itu, di Indonesia, Kementerian Perindustrian akan memberlakukan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40 persen untuk ponsel mulai tahun 2026. Kebijakan ini disambut positif oleh produsen lokal seperti Advan dan Polytron, namun merek impor seperti Realme dan Motorola akan diharuskan menggunakan lebih banyak komponen lokal sehingga berpotensi menaikkan harga setiap unitnya sekitar Rp200.000 hingga Rp500.000.

Inovasi Teknologi dan Dampaknya pada HargaPonsel generasi 2026 diperkirakan akan menggunakan chipset berukuran 2nm dari TSMC, yang lebih efisien namun 30 persen lebih mahal dibandingkan chipset 3nm saat ini. Fitur kecerdasan buatan yang tertanam di perangkat seperti Galaxy AI dan Apple Intelligence membutuhkan RAM standar 16GB, sehingga mendorong harga ponsel kelas menengah ke kisaran Rp8 hingga 10 juta.

0 Komentar