mimbarjumat.com – SPBU Shell yang sebelumnya berhenti pada awal Oktober 2025, karena kehabisan tiga produk bensin dengan merek Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+. Produk BBM nonsubsidi ini tidak tersedia di hampir 200 SPBU mereka di Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh kelangkaan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) karena negosiasi antara Shell dan Pertamina belum mencapai kesepakatan, berkaitan dengan aspek komersial dalam kesepakatan business-to-business (B2B) masih dalam negosiasi.
Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Laode Sulaeman, mengabarkan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk SPBU Shell dipastikan akan kembali tersedia pada akhir bulan November 2025.
Baca Juga:Tema Hari Guru Nasional Tahun 2025 Versi Kemedikdasmen dan Kemenag!Resmi Luncur! Toyota Veloz Hybrid Mulai Dari Rp 299 Juta Saja
“Shell sudah final negosiasi,” ujar Laode saat ditemui di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin (24/11/2025) menyusul tahap final dari negosiasi antara Shell Indonesia dan Pertamina Patra Niaga.
Pertamina sebelumnya telah mencapai kesepakatan dengan PT Aneka Petroindo Raya (SPBU BP) dan PT Vivo Energy Indonesia (SPBU Vivo), yang masing-masing akan membeli 100.000 barrel BBM dari Pertamina Patra Niaga.
Pada awal Oktober 2025, perusahaan swasta ini kehabisan tiga produk bensin dengan merek Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+. Produk BBM nonsubsidi ini tidak tersedia di hampir 200 SPBU mereka di Indonesia.
Menanggapi kabar tersebut, pihak Shell yaitu President Director & Managing Director Mobility, Ingrid Siburian mengatakan, negosiasi antara Shell dan Pertamina sudah memasuki tahap akhir. Namun Ingrid tak menyebutkan detail waktu pendistribusian ke seluruh SPBU Shell.