Bunga Langka, Rafflesia Hasseltii, Jejak Temuan 13 Tahun Lamanya

Bunga Rafflesia Hasseltii
Bunga Rafflesia Hasseltii baru ditemukan setelah 13 tahun pencarian. Foto: Rubic News - mimbarjumat.com
0 Komentar

mimbarjumat.com – Penemuan Rafflesia Hasseltii berhasil mencuri perhatian, mekar di hutan Sumatra pada 18 November 2025.

Salah satu anggota keluarga Rafflesiaceae, Rafflesia hasseltii memiliki bunga berwarna merah tua dengan beberapa bintik putih. Bunganya saat mekar sempurna dapat mencapai diameter tujuh puluh hingga delapan puluh sentimeter. Bunga ini selalu menarik perhatian masyarakat, peneliti, dan wisatawan karena proses mekarnya yang sangat singkat, hanya 5 hingga 7 hari.

Keistimewaan Rafflesia Hasseltii: Bunga ini hidup sebagai parasit pada tanaman merambat dari genus Tetrastigma. Tidak memiliki akar, batang, atau daun. Tanpa inang, bunga ini tidak dapat tumbuh atau berkembang biak. Selain itu, karena menarik serangga pengurai, seperti lalat, yang berfungsi sebagai penyerbuk alami, bunga ini sering disebut bunga bangkai atau bunga corpse.

Baca Juga:Zodiak Leo: Ramalan Karier, Kesehatan, dan Cinta Hari IniHarga Emas Antam Melonjak: Menjadi Cuan Bagi Para Penjual!

Karena bunga ini termasuk salah satu spesies Rafflesia yang paling langka dan sulit ditemukan, penemuan ini sangat penting bagi konservasi.

Di wilayah Hiring Batang Sumi di Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, Rafflesia Hasseltii mekar. Hasil yang diumumkan pada hari Selasa (18/11/2025) itu langsung menarik perhatian para peneliti karena bunga ini sangat jarang muncul dan selalu menjadi subjek perhatian.

Ahli biologi Chris Thorogood dari Universitas Oxford, bersama pemandu lokal Septian Andriki, menemukan bunga langka yang dilindungi ini. Mereka menemukannya di tengah hutan hujan tropis yang terpencil, di mana harimau juga tinggal. Hanya orang yang memiliki izin khusus dapat memasukinya.

Tim peneliti harus mendaki siang dan malam sebelum akhirnya melihat Rafflesia Hasseltii mekar sempurna pada malam hari. Itu adalah perjalanan yang sulit.

Selama tinggal di Sumatra, Chris Thorogood bahkan menyebut pengalaman tersebut sebagai pertemuan yang mengubah hidupnya. Septian menangis saat melihat bunga mekar dalam dokumentasi video yang tersebar di media sosial. Tangis itu adalah luapan emosi setelah pencarian yang berlangsung selama tiga belas tahun tanpa hasil.

Menariknya, akun Instagram resmi University of Oxford menyebut bunga itu sebagai tanaman yang kemungkinan lebih sering dilihat harimau daripada manusia. Namun, bunga ini hanya mekar beberapa hari sebelum akhirnya layu.

0 Komentar