HSN 2025: Ketika Etika Media dan Peran Santri Bersinggungan

hari santri nasional 2025
Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Foto: Dok. Kemenag - mimbarjumat.com
0 Komentar

Fenomena media, termasuk tayangan yang kontroversial, menjadi salah satu indikator tantangan tersebut. Media bisa menjadi sarana pendidikan moral jika digunakan dengan benar, atau sebaliknya, bisa menimbulkan dampak negatif jika tidak dikelola dengan etis.

Selain itu, peringatan HSN juga menjadi refleksi penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menguatkan pendidikan karakter di semua lapisan. Santri sebagai generasi penerus bangsa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan positif, baik dalam bidang keagamaan maupun sosial.

Oleh karena itu, penghormatan terhadap kehidupan pesantren dan kearifan lokal menjadi sangat penting agar nilai-nilai luhur yang ditanamkan selama ini tidak tergerus oleh budaya instan dan sensasionalisme media.

Baca Juga:KDM Ancam Sekda Jabar Soal Deposito Rp4,1 Triliun: Bapak Berbohong, Saya BerhentikanNomor Darurat di Dalam Alquran, Simpak Baik-baik

Kontroversi tayangan Xpose Uncensored menjadi pengingat bahwa dalam pembangunan karakter bangsa, etika, penghormatan terhadap tradisi, dan tanggung jawab sosial harus menjadi prioritas.

Peringatan Hari Santri Nasional 2025 seharusnya menjadi momentum untuk meneguhkan peran santri dalam menjaga moral dan integritas bangsa. Fenomena media yang menyinggung pesantren, meskipun kontroversial, membuka ruang diskusi yang penting tentang hubungan antara kebebasan pers, tanggung jawab sosial, dan penghormatan terhadap institusi keagamaan.

Kita sebagai masyarakat, terutama generasi muda, dapat mengambil pelajaran bahwa setiap informasi harus disikapi dengan kritis dan etis.

Semoga peringatan HSN 2025 tidak hanya menjadi simbol nasionalisme semata, tetapi juga menjadi sarana penguatan karakter bangsa yang religius, beradab, dan mampu menghadapi tantangan global dengan bijak dan berintegritas.

*Penulis: Muhamad Hijar Ardiansah, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.

0 Komentar