Majalengka Kota Terpanas di Indonesia, Suhu Bisa Tembus 37,6 Deranjat Celcius

majalengka kota terpanas di indonesia
Kabupaten Majalengka menjadi kota terpanas di Indonesia pada Oktober 2025. Foto: Ilustrasi/Awan - mimbarjumat.com
0 Komentar

MIMBARJUMAT.COM – Kabupaten Majalengka menjadi kota terpanas di Indonesia pada 14, Oktober 2025. Kemudian suhu udara juga kembali memecahkan rekor tertinggi pada bulan ini menjadi 37,6 derajat celcius.

Sebenarnya, Kabupaten Majalengka sebagain wilayahnya berada di dataran tinggi. Lalu, bagaimana bisa menjadi kota terpanas di Indonesia?

Rupanya hal ini tidak lepas dari faktor kontur dan ketinggian lahan.

Baca Juga:Genosida Sunyi di Nigeria dan Buta Selektif Dunia ModernMau Healing ke Majalengka Low Budget? Ini 3 Rekomendasi Wisata Murah Meriah

Sekitar 36,97 persen wilayah Majalengka ada di dataran tinggi, 20,82 persen dataran sedang dan sisanya dataran rendah.

Wilayah dataran rendah ini ada di bagian utara yang berbatasan dengan Kabupaten Sumedang dan Indramayu.

Sehingga tidak heran kalau wilayah ini, secara suhu udara bisa berbeda jauh dengan di area dataran tinggi.

Wilayah dataran rendah di Kota Angin diantaranya adalah Kecamatan Kertajati.

Di daerah ini tercatat oleh Stasiun Meteorologi Kertajati, suhu udara bisa mencapai 37,6 derajat celcius.

Cuaca Majalengka sempat menjadi suhu terpanas di Indonesia per 16 Oktober 2025. Menurut BMKG Stasiun Kertajati mencapai suhu 37,6 derajat celcius.

Kenaikan suhu yang cukup tinggi ini masih tergolong kategori normal bagi musim kemarau di bulan Oktober ini. Secara geografis Kabupaten Majalengka terletak di timur Provinsi Jawa Barat, dengan wilayah dataran rendah di Utara Majalengka serta Pegunungan dan Perbukitan di bagian Selatan Majalengka.

Fenomena suhu ekstrem ini mulai dirasakan pada pertengahan bulan Oktober dengan suhu kisaran 35 – 37°C.

Baca Juga:Bukan Hanya Cicerem! Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam Paling Hits di KuninganWaktu Terbaik Berkunjung ke Lembah Panyaweuyan Majalengka

Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kenaikan suhu dipengaruhi oleh posisi semu matahari yang saat ini berada tepat di atas wilayah Pulau Jawa. Pergerakan semu matahari pada bagian Selatan ekuator Bumi.

Akibatnya, sinar matahari menjadi tegal lurus dan intensitas panasnya meningkat. Sehingga suhu udara di Majalengka terasa jauh lebih panas dari biasanya pada saat siang hari.

Meski suhu ekstrem, warga Majalengka tetap menjalani aktivitas seperti biasanya. Namun ada yang berbeda, pegawai kantor merasa AC pun tidak terasa lebih dingin sehingga sampai ada yang membawa kipas dari rumahnya demi kenyamanan pada saat bekerja.

Untuk warga Majalengka dihimbau agar tetap menjaga Kesehatan dengan banyak minum air putih/air kelapa, atau menggunakan ultra protection seperti sunblock pada saat beraktivitas diluar ruangan.

0 Komentar