PBB boleh terus berpidato tentang Sustainable Development Goals, Trump boleh mengklaim dirinya pembela kebebasan iman, dan Prabowo boleh berbicara tentang “diplomasi pertahanan humanis”. Namun selama mereka membiarkan ribuan warga Nigeria terbunuh hanya karena memeluk salib, mereka semua hanyalah pewaris dari sistem dunia yang korup secara moral.
Dan kelak, sejarah akan menulis bukan hanya siapa yang menembak tetapi siapa yang diam.
Referensi
Evans, Gareth. “The Responsibility to Protect: An Idea Whose Time Has Come… and Gone?” International relations 22, no. 3 (2008): 283–98.Peacock, Dorinda Lea. “It happened and it can happen again: The international response to genocide in Rwanda.” NCJ Int’l L. & Com. Reg. 22 (1996): 899.
Baca Juga:Mau Healing ke Majalengka Low Budget? Ini 3 Rekomendasi Wisata Murah MeriahBukan Hanya Cicerem! Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam Paling Hits di Kuningan
Daftar Penulis
Ruben Cornelius Siagian adalah seorang penulis dan peneliti muda yang memiliki perhatian besar terhadap isu-isu teknologi, politik, dan kemanusiaan. Karya-karyanya banyak membahas hubungan antara kekuasaan, etika, serta dampak sosial dari perkembangan kecerdasan buatan dan digitalisasi global. Dengan latar belakang akademik di bidang hukum dan filsafat politik, Ruben dikenal melalui gaya penulisan yang kritis dan reflektif, memadukan analisis ilmiah dengan kepekaan terhadap realitas sosial. Ia aktif menulis di berbagai media dan jurnal, mengusung tema kedaulatan, keadilan, dan masa depan manusia di tengah disrupsi teknologi.