Sementara bagi seorang pewaris, bayang-bayang sukses di masa lalu, ekspektasi meneruskan kesejahteraan dan kekayaan menjadi beban berat.
Pewaris juga akan kesulitan membuat polanya sendiri karena kerap kali berbenturan dengan pola yang sudah berjalan.
Beruntung bila pola atau budaya kerja berjalan dalam kondisi ideal dan adaptif. Namun, bila hendak melakukan reformasi, tantangannya berkali lipat lebih berat.
Baca Juga:Dulu Patrick Kluivert Jadi Anak Buahnya, Kini Louis van Gaal yang Turun Gunung Latih Indonesia?Louis van Gaal Latih Indonesia? Senin Ini akan Sampaikan Berita Besar
Tantangan psikologi pada pewaris adalah bayangan dan glorifikasi dari sukses masa lalu. Hal ini, tidak kalah berat dengan menghadapi tantangan yang ada di depan mata.
Itulah ulasan mengenai pewaris dan perintis dalam sudut pandang psikologi Islam. Semoga menjadi bacaan yang bermanfaat.