MIMBARJUMAT.COM – Ribuan keluarga di Jalur Gaza, Palestina menderita. Hidup di tengah puing reruntuhan. Terbatas untuk mendapatkan akses kesehatan.
Kehidupan mereka berubah 180 derajat menjadi hal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Bantuan pun sulit untuk menembus barikade Israel.
Di tengah kondisi tersebut, pemmimpin dunia melakukan pertemuan di Sharm El Sheikh. Di sebuah resort mewah yang berada di pesisir Laut Merah.
Baca Juga:Google Gemini AI yang Membuat Edit Foto Jadi Lebih MudahRevolusi Edit Foto dengan Kecerdasan Buatan: Mengubah Cara Kita Berkreasi Visual
Raesort bintang lima itu, dilengkapi lapangan golf yang hijau. Sehingga terlihat kontras di tengah gurun tandus.
Apakah benar tokoh-tokoh ini begitu peduli pada Gaza yang sudah puluhan tahun diabaikan ?
Ilusi Perdamaian, Tata Kekuasaan Baru
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian pada 13 Oktober 2025 ini menghadirkan deretan nama besar: Donald Trump, Emmanuel Macron, Muhammad bin Salman, Recep Tayyip Erdogan, Tamim bin Hamad al-Tsani, Raja Abdullah II hingga Antonio Guterres.
Ini adalah upaya sistematis untuk menormalkan kembali hubungan Israel dengan negara-negara Arab di bawah payung kepentingan ekonomi bersama, mengabaikan akar persoalan utama: keadilan bagi rakyat Palestina.
Perdamaian yang ditawarkan adalah perdamaian yang telah dibeli, di mana rakyat Palestina hanya menjadi komoditas sampingan dalam negosiasi energi.
Para elit global ini sejatinya sedang mengukir ulang tatanan kekuasaan di Timur Tengah pasca berbagai perang proksi dan pergeseran aliansi. Mereka merancang suatu sistem di mana mereka dapat mengontrol harga energi, mengamankan jalur dagang dan meminggirkan pemain-pemain yang tidak kooperatif.
Inilah agenda besar tersembunyi di balik senyum-senyum diplomatik. Ini tentang jalur pipa gas dari Qatar ke Eropa yang harus melewati Gaza. Ini tentang Terusan Suez yang harus tetap aman untuk kepentingan energi global. Ini tentang restrukturisasi kapitalisme energi pasca Perang Ukraina.
Baca Juga:Lowongan Kerja Majalengka Terbaru Hari Ini! PT Home Credit Buka Kesempatan untuk Posisi Crew Store AreaTaman Keliling Dunia, Wisata Majalengka yang Kids Friendly
Maka Gaza bukan lagi sekadar isu perdamaian atas nama kemanusiaan, melainkan titik penguncian vital dalam tata kekuasaan baru.
KTT Sharm El-Sheikh bukanlah momen perdamaian sejati, melainkan babak baru restrukturisasi geoekonomi Mediterania Timur.
Mesir, Terusan Suez dan Gerbang yang Terlupakan
Ada alasan kuat mengapa KTT diadakan di Mesir, bukan di Jenewa atau New York. Mesir adalah kunci utama dalam permainan energi kali ini.