Tahukah Kamu, Perbedaan Psikologi Islam dan Psikologi Barat?

perbedaan psikologi islam dan psikologi barat
Perbedaan psikologi Islam dan psikologi barat ditinjau dari aspek sejarah, orientasi, metode hingga fungsi. Foto: Cover Buku Dasar-Dasar Psikologi Islam - mimbarjumat.com
0 Komentar

MIMBARJUMAT.COM – Tahukah kamu, perbedaan psikologi Islam dan psikologi barat? Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda secara mendasar.

Mulai dari dasar pemikiran, orientasi, penerapan dan pendekatan terhadap cara memahami jiwa manusia.

Psikologi Islam berorientasi pada kesehatan jiwa yang selaras dengan nilai wahyu. Sementara psikologi barat berfokus pada kesehatan mental yang berbasis sekularisme.

Baca Juga:Cafe di Majalengka, Kota Angin Tak Kalah untuk Urusan Tempat NongkrongWisata Kebun Teh Cipasung Majalengka, Nikmati Indahnya Pemandangan Kaki Gunung Cakrabuana

Perspektif Sejarah Psikologi Islam

Pada awal abad pertengahan sudah dilakukan penanganan jiwa secara profesional dengan menggabungkan pendekatan medis, psikologis dan spiritual.

Banyak rumah sakit jiwa (Bimaristan) yang sudah didirikan di Andalusia. Tercatat jumlahnya kurang lebih 32 unit.

Awal Mula Psikologi Barat

Sementara psikologi barat juga dimulai di masa yang kurang lebih sama. Penanganan jiwa dilakukan berbasis demonologi.

Kendati demikian ketika itu belum ada rumah sakit jiwa profesional.

Perkembangan Psikologi Islam

Secara umum perkembangan psikologi Islam sudah masuk dalam masa kemajuan di Abad VI sampai dengan XIII. Namun mengalami kemunduran di Abad XIV.

Kemudian psikologi Islam bangkit kembali di akhir abad ke XX.

Perkembangan Psikologi Barat

Dapat disimpulkan perkembangan baru terjadi di akhir abad XIX dan berkembang sampai dengan saat ini.

Fungsi Psikologi Islam

  • Ta’rif al Nafs atau pengenalan diri
  • Tarbiya al Nafs atau pengawasan diri
  • Taqwim al Nafs yakni perbaikan jiwa

Fungsi Psikologi Barat

Dapat disimpulkan menjadi 3 hal yakni, deskripsi, prediksi dan rehabilitasi.

Metodologi

Psikologi Islam menggunakan tajribi (empiris), burhani (demonstratif), bayani (tekstual) dan irfani (intuitif).

Sedangkan psikologi barat menggunakan metode empiris dan rasional.

Baca Juga:Ambisi Kosong Indonesia di Piala Dunia 2026 Akibat Strategi Gagal dan Kepentingan PolitikJembatan Strategis atau Target Pengaruh? Barat, Brics dan Posisi Prabowo

Orientasi kajian

Pada psikologi Islam orientasi kajian adalah perilaku dan jiwa atau al Nafs dan prosesnya mencakup aspek rohani, akal, kalbu dan nafsu.

Untuk psikologi barat, orientasinya adalah perilaku, mental dan proses mental atau kognisi dan emosi.

Perbandingan Komponen Jiwa

Islam: Ilmu (pengetahuan), hal (kondisi hati) dan amal (aksi/perbuatan).

Barat: Kognisi, emosi dan perilaku.

Aspek penanganan

Dalam Islam mengutaman irsyad wa llaj al Nafs (konseling dan psikoterapi) serta spiritual empowerment (penguatan spiritual).

Sedangkan barat mengutamakan konseling dan psikoterapi.

0 Komentar