MIMBARJUMAT.COM – Ajakan boikot Trans7 menggema di media sosial, karena apa? Kalangan santri hingga pondok pesantren (ponpes) ramai menyuarakan ajakan ini.
Mereka juga menuntut ada permohonan maaf dari Trans7 atas tayangan Xpose yang dinilai telah merendahkan marwah Pondok Pesantren Lirboyo.
Pasca penayangan episode tersebut, kalangan santri hingga pondok pesantren bersuara di media sosial dan menggemakan tagar #boikottrans7
Baca Juga:Patrick Kluivert Minta Maaf, Tak Ada Kata-kata Mau MundurCuma Copy Paste Prompt Ini, Bisa Foto Realistis Bareng Nailong yang Viral!
Ajakan boikot ini, diiringi dengan tuntutan agar pucuk pimpinan Trans7 menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Mereka juga diminta untuk datang dan bersilaturahmi ke Ponpes Lirboyo untuk menyampaikan permintaan maaf.
Pasca ramai di media spsial, manajemen Trans7 menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
“Sehubungan dengan tayangan/pemberitaan mengenai Pondok Pesantren Lirboyo yang telah ditayangkan di program Xpose Uncensored Trans7 pada tanggal 13 Oktober 2025. Kami telah melakukan review dan tindakan atas keteledoran yang kurang teliti sehingga merugikan keluarga besar PP Lirboyo,” demikian keterangan tertulis Trans7.
Trans7 juga menyampaikan permohonan maaf kepada segenap kiai, keluarga, pengasuh, santri serta alumni Pondok Pesantren Lirboyo. Khususnya di bawah naungan PP Putri Hidayatul Mubtadiaat.
“Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat luas atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” tulis keterangan yang dipublikasikan Official Trans7.
Manajemen stasiun televisi swasta tersebut menyampaikan bahwa permohonan maaf telah disampaikan kepada Gus Adib, salah satu putra dari KH Anwar Mansyur.
Baca Juga:Israel – Palestina Gencatan Senjata di Gaza, Pertanda Kemenangan Sudah Dekat?Gerakan Rakyat atau Rekayasa Kekuasaan? Menguak Proyek Intelijen di Balik Demonstrasi Agustus 2025
“Trans7 akan menyampaikan surat permohonan maaf secara resmi pada Selasa pagi ini,” demikian keterangan tertulis itu.
Sementara itu, Di Kabupaten Majalengka, Pondok Pesantren Al Mizan, Kecamatan Jatiwangi menyampaikan keprihatinan dan kecaman keras terhadap tayangan program Xpose.
Tayangan tersebut dinilai telah melecehkan dan merendahkan marwah Pondok Pesantren Lirboyo, sekaligus mencederai kehormatan dunia pesantren di Indonesia.
Ketua Yayasan Al Mizan, H Asep Zaenal Aripin, menegaskan bahwa tayangan tersebut bukan hanya bentuk kesalahan jurnalistik, tetapi juga penghinaan terhadap lembaga pendidikan Islam yang telah berjasa besar bagi bangsa.
“Kami di Al Mizan merasa terluka dan marah. Tayangan itu bukan sekadar menyinggung Lirboyo, tetapi merendahkan seluruh pesantren sebagai institusi pendidikan dan peradaban Islam yang telah melahirkan banyak ulama, kiai, dan tokoh bangsa,” tegas H Asep.