MIMBARJUMAT.COM – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert tak memberi isyarat akan mundur.
Bahkan dalam permintaan maaf yang diunggah di media sosial miliknya, Patrick Kluivert menyatakan bahwa dirinya merasakan hal yang sama dengan rakyat Indonesia.
“Saya merasakan rasa sakit dan kecewa yang sama dengan Anda semua,” tulis Kluivert dikutip mimbarjumat.com, Senin, 13, Oktober 2025.
Baca Juga:Cuma Copy Paste Prompt Ini, Bisa Foto Realistis Bareng Nailong yang Viral!Israel – Palestina Gencatan Senjata di Gaza, Pertanda Kemenangan Sudah Dekat?
Pernyataan media sosial tersebut merupakan yang perdana dilakukan setelah sebelumnya disampaikan di konferensi pers usai pertandingan antara Irak vs Tim Nasional Indonesia.
Bahkan hingga saat ini, dua Asisten Pelatih Timnas Indonesia yakni Alex Pastoor dan Denny Landzaat belum menyampaikan pernyataan apapun.
Kembali ke pernyataan Patrick Kluivert bahwa tim sudah memberikan segalanya dengan hati, disiplin dan persatuan.
“Setiap hari tim ini harus berkembang, belajar dan mewakili Indonesia dengan kebanggaan,” tandasnya.
Meski tidak lolos ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert menilai bahwa Indonesia sudah menetapkan standar baru.
“Ini adalah bagian dari perjalanan panjang untuk tim, negara dan setiap orang yang percaya dengan sepakbola di Indoneesia,” katanya.
Bagi Kluivert, progres sesungguhnya membutuhkan waktu panjang. Tetapi apa yang telah dibangun bersama akan terus berkembang.
Baca Juga:Gerakan Rakyat atau Rekayasa Kekuasaan? Menguak Proyek Intelijen di Balik Demonstrasi Agustus 20257 Tips Mengenali Kekurangan Diri Menurut Islam
“Benihnya sudah ditanam, di dalam lubuk hati kami, dalam kultur dan keyakinan bahwa Indonesia layak ada di panggung dunia,” jelasnya.
Dia berterima kasih kepada semua pihak yang telah bersama Timnas Indonesia baik di stadion, di jalanan dan di rumah.
“Suara Anda sangat berarti, dukungan Anda mengangkat moral kami. Kepercayaan Anda menggerakan kami. Terima kasih,” bebernya.
Seperti diketahui, mimpi Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026 pupus sudah setelah kalah di dua pertandingan Round 4.
Yakni kalah dengan skor 3-2 atas Arab Saudi dan kalah dengan skor 1-0 menghadapi Irak.
Banyak pihak menilai bahwa kekalahan tersebut adalah kesalahan dari pelatih yang tidak melakukan pemilihan materi pemain dengan baik.
Kemudian tidak memiliki rencana permainan dan strategi yang tepat untuk menghadapi Irak maupun Arab Saudi.
Kekalahan atas Arab Saudi bahkan dinilai menjadi kesalahan dari Patrick Kluivert yang tidak menurunkan tim terbaik.