Dengan tercapainya gencatan senjata, Suhartono menilai bahwa perjuangan belum selesai. Sebab, apa yang diperjuangkan selama ini yakni kedaulatan Palestina atas wilayahnya belum benar-benar mendapatkan pengakuan Israel.
“Gencatan senjata ini hanya sementara, perjuangan belum berakhir sampai Palestina benar-benar bebas,” tegasnya.
Dia menyebut bahwa dunia internasional saat ini sudah berbeda. Pengakuan terhadap kedaulatan Palestina semakin terbuka lebar.
Baca Juga:Gerakan Rakyat atau Rekayasa Kekuasaan? Menguak Proyek Intelijen di Balik Demonstrasi Agustus 20257 Tips Mengenali Kekurangan Diri Menurut Islam
Dunia internasional banyak yang bersimpati terhadap rakyat Palestina. Hal itu ditunjukkan dengan sikap negara di Eropa termasuk masyarakat di Amerika Serikat yang menaruh simpati pada Palestina.
Bahkan menurut survei di Amerika Serikat, sebanyak 60 persen responden mendukung rakyat Palestina daripada Israel. Hal ini menunjukkan bahwa dunia mulai mengakui kebenaran.
Sekaligus menujukkan bahwa era propaganda yang selama ini dibangun sudah tidak berlaku lagi.
“Kami ingin saudara-saudara kami yang terpaksa mengungsi bisa kembali ke tanah air mereka. Ini bukan hanya tentang Gaza, tetapi seluruh Palestina,” tambahnya. Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) merupakan lembaga kemanusiaan Indonesia yang fokus pada masalah Palestina baru-baru ini menyalurkan bantuan 4200 paket sembako kepada warga yang ada di utara Jalur Gaza. Bantuan ini diperuntukkan bagi mereka yang kondisinya memprihatinkan dalam kamp-kamp pengungsingan. Sebelumnya, KNRP juga membuka dapur umum di Khan Yunis, Gaza Selatan dengan lebih dari 2000 masyarakat penerima manfaat di kamp pengungsian al Mawasi.
“KNRP fokus pada apa yang benar-benar dibutuhkan masyarakat Gaza. Susu, bahan pangan dan bantuan lain yang bisa mengurangi penderitaan rakyat, terutama mereka yang terjebak di dalam blokade militer Israel.”