Israel – Palestina Gencatan Senjata di Gaza, Pertanda Kemenangan Sudah Dekat?

gencatan senjata israel palestina
Gencatan senjata antara Israel dan Palestina telah disepakati bersamaan dengan pelepasan sandera. Momen Presiden AS, Donald Trump berkunjung ke Israel. Foto: State of Israel - mimbarjumat.com
0 Komentar

MIMBARJUMAT.COM – Gencatan senjata antara Israel dengan Palestina dalam hal ini Hamas, dianggap menjadi sebuah kemenangan.

Upaya gencatan senjata ini, membuka jalan untuk meredanya situasi di Gaza. Terutama berhentinya kekerangan dan penyerangan terhadap masyarakat.

Progres ini, apakah sudah layak disebut menajdi kemenangan?

Proses gencatan senjata telah disetujui oleh kabinet Israel pada Jumat, 10, Oktober 2025. Terutama setelah negosiator dan mediator dari masing-masing pihak mengumumkan telah tercapainya perjanjian untuk kedua belah pihak.

Baca Juga:Gerakan Rakyat atau Rekayasa Kekuasaan? Menguak Proyek Intelijen di Balik Demonstrasi Agustus 20257 Tips Mengenali Kekurangan Diri Menurut Islam

Perjanjian tersebut adalah terkait dengan pembabasan sandera dan kesepakatan terhadap pengakuan wilayah Palestina.

Sekretaris Jenderal Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Suhartono, keteguhan dari Palestina telah membuat Israel tidak mampu lagi secara terus menerus menggunakan kekuatan militer.

Menurut dia, disepakatinya gencatan senjata merupakan kemenangan bagi pejuang Palestina.

“Israel sebagai penjajah tidak mampu mengalahkan tekad dan semangat juang masyarakat Palestina. Ini bisa dianggap sebagai kemenangan bagi pejuang Palestina,” kata Suhartono.

Dikatakan dia, Israel telah melakukan kejahatan perang dengan melakukan penyerangan terhadap rumah sakit dan objek yang seharusnya tidak menjadi sasaran militer.

Penyerangan secara membabi buta juga telah menyebabkan banyak anak, wanita hingga lansia menjadi korban serangan darat maupun udara.

Oleh karena itu, dunia harus bersepakat bahwa serangan dari Israel adalah sebuah kejahatan perang yang telah berlangsung puluhan tahun.

Apalagi, Israel juga melakukan blokade bantuan. Hal tersebut membuat masyarakat sipil Palestina menjadi korban.

Baca Juga:Fenomena Spiritualitas Semu, Apa Itu?Garut Rasa Bali di Kampung Muara Sunda Resto

Bahkan, aksi militer Israel bukan hanya serangan terhadap wilayah, tetapi berusaha untuk melakukan genosida dan membuat rakyat di Gaza hidup menderita dan di bawah bayang-bayang ketakutan.

Sebelumnya, Presiden RI, Prabowo Subianto di sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyuarakan mengenai two state solutions atau solusi dua negara.

Namun apa yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto justru bukan menyelesaikan persoalan. Justru akan memberikan keuntungan bagi Israel. Solusi dua negara justru akan meningkatkan legitimasi Israel terhadap tanah Palestina. Padahal nyata-nyata mereka telah melakukan invasi dan tidak pernah mengakui kedaulatan Palestina atas wilayahnya sendiri.

“Israel tidak akan pernah mengakui tanah Palestina dan akan terus berusaha melakukan penjajahan,” tandasnya.

0 Komentar