MIMBARJUMAT.COM – Anda ingin jadi lebih baik? Ingin menjadi pribadi yang mengalami perubahan ke arah yang positif?
Sejatinya, perubahan sejati dimulai dari berani bercermin dan melihat diri sendiri secara utuh.
Simak tips mengenali kekurangan diri menurut Agama Islam, sebagai bahan refleksi agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca Juga:Fenomena Spiritualitas Semu, Apa Itu?Garut Rasa Bali di Kampung Muara Sunda Resto
Seperti dialami banyak orang, perubahan menjadi pribadi yang lebih baik tentu menjadi dambaan.
Namun, seringkali kita tidak memahami cara untuk memulai perubahan tersebut.
Padahal, Agama Islam memiliki kunci untuk perubahan tersebut. Setidaknya ada 7 cara yang telah dirangkum untuk memfasilitasi perubahan tersebut.
Misalnya, mau mendengarkan nasihat, belajar secara terus menerus, mau mendengarkan kritik hingga muhasabah harian.
Langkah ini, dapat membuka hati menjadi lebih ikhlas dan bersih, hidup lebih tenang dan dekat dengan Allah SWT.
Kuncinya adalah berani jujur kepada diri sendiri yang merupakan awal dari segala kebaikan.
Imam Al Ghazali berpendapat: “Sesungguhnya mengenali kekurangan diri (aib) adalah kunci untuk memperbaikinya.”
Dari pendapat ini, bisa disimpulkan bahwa seringkali seseorang ingin berubah tetapi tidak mengetahui harus dari mana. Islam mengajarkan, mulailah untuk jujur pada diri sendiri.
Berikut 7 Tips Mengenali Kekurangan Diri Menurut Islam:
1. Berguru pada orang bijak
Baca Juga:D'Saung Garden Resto, Rumah Makan Lesehan Nyaman di MajalengkaPurbaya Yudhi Sadewa dan Dialektika Baru Politik Ekonomi Indonesia
Imam Al Ghazali menegaskan bahwa cara terbaik mengenali kelemahan diri adalah dengan bimbingan seorang guru yang memahami hati manusia.
Seorang guru bisa melihat apa yang tidak kita sadari dan menunjukkan jalan untuk dapat memperbaikinya.
Tanpa bimbingan, seseorang sering terjebak pada anggapan bahwa dirinya sudah cukup baik.
2. Nasihat sahabat yang tulus
Bila Anda tidak memiliki guru yang otoritatif, carilah sahabat yang saleh, jujur dan berani untuk berkata apa adanya.
Mintalah dia mengawasi perilaku kita, lalu terima nasihatnya dengan lapang dada.
Kata Imam Al Ghazali, nasihat dari sahabat sejati adalah hadiah berharga, asal kita tidak menolaknya dengan emosi.
3. Belajar dari kritik
Mungkin terasa berat untuk menerima kritik. Apalagi bila berasal dari orang yang tak suka kepada diri kita.
Padahal ada sisi positif dari kritik semacam ini. Sebab, orang yang tidak menyukai kita, cenderung dapat melihat aspek yang menjadi kekurangan.