Terbentuknya pasar baru yang menguntungkan bagi dunia. Dengan populasi Uni Ummah lebih dari 1,8 miliar jiwa dan ekonomi yang terintegrasi, Uni Ummah akan menjadi pasar tunggal terbesar bagi produk-produk Eropa.
Standarisasi regulasi dan mata uang bersama akan mempermudah akses bisnis Eropa. Negara-negara kaya dalam Uni Ummah seperti UAE, Arab Saudi dan Qatar dapat menjadi investor besar bagi proyek-proyek infrastruktur dan teknologi hijau Eropa, mempercepat transisi energi dan digitalisasi.
BRICS yang kini beranggotakan Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan UAE membutuhkan mitra strategis untuk mengimbangi dominasi Barat. Uni Ummah akan menjadi kutub ketiga yang memperkuat multipolaritas global. Beberapa anggota potensial Uni Ummah seperti Iran dan UAE sudah menjadi anggota BRICS sejak 2024, sedangkan Indonesia bergabung pada Januari 2025. Ini menciptakan jembatan alami antara kedua blok.
Baca Juga:Hanya 10 Menit dari Terminal Maja, Tapi Wajib Turun 150 Tangga Curam di Curug Ibun!Siap-Siap Keringat Dingin! Ini Rute Penuh Adrenalin ke Terasering Panyaweuyan
Hubungan Eropa – BRICS – Uni Ummah dapat membentuk segitiga kerjasama yang saling menguntungkan. Eropa menyediakan teknologi dan pasar, BRICS memberikan manufaktur dan inovasi, sementara Uni Ummah menyuplai energi dan stabilitas.
Gagasan pembentukan Uni Ummah adalah wajah keadilan dalam bentuk kedamaian dunia, untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih seimbang, stabil dan menguntungkan semua pihak.
Dunia multipolar dengan berbagai kutub kekuatan akan lebih resilient terhadap krisis global. Karena stabilitas perdagangan, energi murah dan keamanan kawasan dapat diwujudkan bersama demi kepentingan umat manusia.
