Bagian yang paling mendebarkan adalah kilometer terakhir saat mendekati Desa Sukasari Kidul:Jalanan Secuil Lebar jalan bisa tiba-tiba menyempit banget, kadang cuma cukup buat satu mobil.
Di momen inilah kesabaran Anda diuji, apalagi kalau lagi ramai. Saling ngalah itu kunci. Kenapa Motor Juaranya? Karena jalurnya yang sempit dan curam, motor jauh lebih direkomendasikan.
Dia lebih lincah dan nggak pusing mikirin mau parkir di mana. Atmosfer Subuh Kalau Anda niat banget ngejar sunrise, jalur di pagi buta sering diselimuti kabut tebal. Anda harus jalan pelan banget karena jarak pandang minim, tapi sensasi petualangannya jadi makin terasa!
Baca Juga:Ke Majalengka, Jangan Lupa Berkunjung dan Nikmati Durian SinapeulRumah Makan Sunda di Majalengka, Nikmati Kuliner Khas dengan Suasana Berbeda
Jalur ke Panyaweuyan ini memang menantang, tapi justru itu yang bikin ceritanya seru! Anggap saja setiap belokan curam dan tanjakan tinggi adalah level up sebelum Anda mendapatkan reward berupa pemandangan indah yang nggak ada duanya.
Pokoknya, gas! Siapkan nyali, dan nikmati setiap momen dalam perjalanan menuju permadani hijau Majalengka.