Bahkan Allah Taala pun bersholawat atas Rasulullah, memuji kemuliaannya, mengabadikan keluhuran akhlaknya dalam al-Qur’an, dan menjadikan perilakunya sebagai contoh keteladanan bagi seluruh alam.
Oleh karena itu, pada momentum pelaksanaan sholat Jumat ini, mari kita renungkan segala sifat mulia Rasulullah untuk kita teladani, kita contoh, kita tiru bersama, khususnya bertepatan dengan bulan Rabiul Awal yang diyakini sebagai bulan kelahiran Rasulullah.
Dengan harapan, semoga kita bisa menjadi umat yang dibanggakan, dirindukan oleh Rasulullah, sehingga bisa berada di bawah naungan syafaatnya kelak di hari kiamat.
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah
Allah Taala berfirman dalam QS At-Taubah ayat 128:,
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمُ
Baca Juga:KHUTBAH JUMAT OKTOBER 2023: Kehidupan yang Berkualitas Menurut Pandangan IslamKHUTBAH JUMAT OKTOBER 2023: Islam yang Menentramkan Penuh Kedamaian
“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (QS. At-Taubah [9]: 128)
Dari ayat tersebut, Allah Taala memperkenalkan dan menerangkan kedudukan Rasulullah. Telah datang Rasul, utusan yang berasal dari manusia, bukan dari makhluk lain. Utusan Allah dari golongan manusia menunjukkan bahwa Rasulullah bukanlah manusia sembarangan, bukan insan biasa.
Beliau adalah manusia pilihan yang luar biasa. Lantas pertanyaannya, lalu apa luar biasanya, dimana letak kemuliaan dan keistimewaan yang dimiliki oleh Rasulullah SAW? Pertanyaan ini terjawab dalam beberapa kalimat selanjutnya yang menerangkan tentang karakter mulia, sifat keteladanan pada diri Rasulullah yang harus kita contoh dan teladani.
Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah
Setidaknya 4 sifat dan karakter mulia nan agung dalam diri Rasulullah yang tergambar pada ayat tersebut, yaitu; (1) Azizun; (2) Harishun; (3) Raufun; dan (4) Rahimun.
(1) Pertama,azizun ‘alaihi ma’anittum
(berat terasa olehnya penderitaanmu).
Maksud dari azizun ‘alaihi ma’anittum yang memiliki arti berat terasa olehnya adalah bahwa semua kesengsaraan, kesusahan, kesedihan, dan hal-hal pahit lain yang dirasakan umat Islam juga dirasakan oleh Rasulullah.
Rasulullah merasakan semua itu sebelum dirasakan oleh umatnya, bahkan semua waktu yang Rasulullah miliki hanya digunakan untuk memikirkan umatnya.
Karena sepanjang hayatnya, terutama yang dipikirkan oleh Rasulullah adalah umatnya. Rasulullah sama sekali tidak menginginkan umatnya menderita di hari kemudian.